“Yang duluan itu ayam atau telur?”
Ketiga kalinya pertanyaan itu keluar dari mulut sang bocah berbaju biru yang kembali membuat gadis di sampingnya kesal. “Gak tau” Jawab sang gadis singkat , “Tadi katanya telur yang duluan” Balas sang bocah lugu. Entah apa inti dari percakapan antara dua orang yang tak saling kenal yang jauh berbeda umurnya dan yang hanya kebetulan duduk bersampingan di bus kota ini.
Perempuan dengan rambut hitam sebahu ini melirik ke arah sang bocah yang masih melihatnya dengan harapan sebuah balasan pasti. “Jadi telor atau ayam, kak?”, ingin rasanya sang gadis turun dari bus karna kesal dengan sang bocah. Sudah dari tadi juga ingin pindah tempat duduk rasanya, namun semua tempat duduk terisi penuh. Perjalanan yang ia harus tempuh masih sekitar 30 menit lagi, ia juga tak bisa tidur dikarenakan pusing kepalanya mencium bau tak sedap bapak- bapak di sampingnya, ditambah dengan ocehann sang bocah yang tak berhenti menanyakan “telor atau ayam?”. Mana dia tau telor atau ayam duluan, dari kecil dia juga selalu bertanya- tanya tanpa mendapat jawaban pasti dari siapapun.
Sang bocah akhirnya berhenti bertanya kepadanya. Lega rasanya, tak perlu menjawab pertanyaan aneh anak bocah yang tak ia kenal. Sang gadis menengok ke arah si bocah yang sedang serius melihat ke arah jendala bus sambil dengan perlahan berkata, “telor atau ayam” berulang- ulang kali. Tak mau ambil pusing sang gadis mengambil handphone nya, lalu memasangkan earphone ke kedua telinga nya. Setelah satu-dua lagu terputar tanpa sadar sang gadis tertidur.
Terasa sentuhan kecil dibahunya yang membuat dia terbangun. Sudah hampir ingin marah rasanya menengok si bocah yang membangunkannya. Jika dia tanya yang duluan ayam atau telor, sang gadis akan benar- benar turun tak peduli dimana dirinya.
Tatapan sinis sang gadis di balas sang bocah dengan senyuman manis, “Kakak turun disini kan?” Tanya sang bocah. Dengan cepat sang gadis melihat sekitar, lalu dia berlari keluar karna sudah agak jauh dari tempat dia biasanya turun.
Bahagia rasanya bisa turun dari bus itu, terjauhkan dari aroma busuk sang bapak dan pertanyaan menyebalkan sang bocah. Namun, ada sesuatu yang janggal. Sang gadis mulai bertanya- tanya, dimanakah dompet dan handphone nya?
Comments
Post a Comment